Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan uji coba Transjabodetabek dari Blok M, Jakarta hingga Alam Sutera, Tangerang, Banten, pada Selasa kemarin.
“Besok jam 8 kita akan uji coba dari terminal Blok M ke Alam Sutera. Jadi, sekaligus melihat visibility dari trayek yang nantinya akan diluncurkan oleh Pak Gubernur. Termasuk beberapa trayek lainnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota Jakarta.
Kendati demikian, Syafrin belum menyebutkan secara detail terkait jalur yang akan dilewati Transjabodetabek itu karena masih bisa berubah berdasarkan hasil uji coba dan survey.
Setelah melakukan uji coba, pihaknya akan melaporkan hasil uji coba tersebut. Diharapkan dalam waktu dekat, Transjabodetabek akan dapat segera diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Sebelumnya, Syafrin juga pernah menyebut Transjabodetabek akan dibuka di empat rute baru yang nantinya diluncurkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek.
Syafrin menjelaskan pihaknya sudah mengidentifikasi empat rute awal yang akan dilayani Transjabodetabek dan sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
Rute yang pertama dari wilayah Timur akan ada Vida Bekasi ke Cawang. Berikutnya di Jakarta Selatan akan ada layanan dari Kota Wisata ke Cawang.
Lebih lanjut Syafrin menjelaskan, rute ketiga dan keempat TransJabodetabek nanti bermula dari wilayah Tangerang yakni rute Alam Sutera menuju Blok M dan rute Binong menuju Grogol.
Syafrin mengungkapkan alasan pemilihan empat rute uji coba itu. Salah satunya karena daerah tersebut paling tinggi penggunaan kendaraan pribadi menuju Jakarta. Sehingga dengan adanya layanan TransJabodetabek diharapkan bisa mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Rute Transjabodetabek Blok M – Alam Sutera
Keberangkatan bus dimulai sekitar pukul 08.45 WIB dari Terminal Blok M menuju Halte Transjakarta ASEAN ke arah Jalan Sisingamangaraja sebagai pemberhentian pertama. Rute perjalanan bus dari ASEAN diarahkan ke Halte Masjid Agung untuk kemudian menuju Bundaran Senayan dan Stadion Gelora Bung Karno.
Bus berangkat dari terminal Blok M dan melakukan pemberhentian di halte-halte BRT atau jalur busway. Pemberhentian halte BRT tersebut antara lain Halte CSW, Masjid Agung, Bundaran Senayan, Senayan Bank DKI yang berada di jalan Jendral Sudirman.
Kemudian bus mengambil jalur kiri menuju jalan Gatot Subroto dan melakukan pemberhentian di Halte Gerbang Pemuda Arah Barat dan Halte Slipi Petamburan. Bus masuk tol dalam kota setelah melakukan pemberhentian di halte Sungai Bambu. Bus masuk Tol Kebon Jeruk kemudian ke Tol Merak.
Bus berhenti di rest area KM 13 untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Rencananya pada arah sebaliknya menuju Blok M bus Transjabodetabek juga akan melakukan pemberhentian di titik ini. Laju bus hanya sempat tersendat saat masuk ke Rest Area KM 13 Tol Dalam Merak yang menjadi salah satu titik naik-turun penumpang.
Bus kemudian melanjutkan perjalanan dan keluar Tol Alam Sutera. Setibanya di Alam Sutera bus langsung melakukan pemberhentian bus stop bagi penumpang yang ingin mengunjungi pusat perbelanjaan di Alam Sutera. Estimasi perjalanan bus ketika berkendara di dalam tol sekitar 30 menit sebelum akhirnya keluar tol dan tiba di Alam Sutera dengan melihat pemandangan IKEA.
Titik akhir pemberhentian bus Transjabodetabek berlokasi di Halte Alam Sutera atau yang lebih dikenal dengan nama Halte Flavor Bliss atau seberang RS EMC Alam Sutera, Jalan Alam Sutera Boulevard, Serpong Utara, Tangerang Selatan.
Syafrin mengatakan nantinya akan ada 17 titik pemberhentian. Namun hal itu masih dikaji menunggu hasil survei uji coba hari ini. “Jadi artinya di 17 titik itu kami lihat ada potensial di mana untuk kemudian bisa kita deliver layanan di sana. Tapi untuk kepastiannya hari ini disurvei dan kemudian dari sana kita tetapkan apakah 17 itu memadai atau bertambah atau justru dikurangi,” jelasnya.
Syafrin menargetkan waktu tempuh Blok M-Alam Sutera kurang lebih 90 menit. Pihaknya juga masih memantau hasil survei dari uji coba hari ini.
“Estimasi kami nantinya target kita adalah pergerakan dari Jabodetabek ke Jakarta itu maksimum 1,5 jam. Di dalam Jakarta kan kita tetapkan 1 jam. Jadi artinya estimasi waktu ini yang nantinya hari ini kita akan survei,” kata Syafrin. Perkiraan waktu ini didasari faktor arus kendaraan yang terpantau ramai dan lancar.
Adapun dalam uji coba hari ini, bus Transjabodetabek rute Blok M-Alam Sutera yang mulai berangkat pukul 08.44 WIB tiba di pemberhentian terakhir pukul 10.08 WIB. Jadi total perjalanan rute Blok M-Alam Sutra kurang lebih 1 jam 22 menit.
Waktu tempuh ini memang cukup lama terutama bila kita membandingkan dengan mereka yang tidak di wilayah Jakarta seperti di Apartemen Gateway Pesanggrahan yang berada di wilayah adminstrasi Jakarta Selatan hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk menuju Halte CSW MRT ASEAN dengan TransJakarta Koridor 13 yang telah memiliki jalan layang khusus busway. Hal inilah yang menyebabkan banyak pekerja yang SCBD hingga Mega Kuningan menyewa apartemen ini karena waktu tempuh pusat bisnis kurang dari 40 menit dan bebas macet.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa pembukaan rute-rute baru Transjabodetabek merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi, terutama bagi warga Tangerang, Bekasi dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta.
Dalam pertemuannya dengan Gubernur Banten Andra Soni, Pramono juga menyampaikan rencana integrasi sistem transportasi Jaklingko ke luar Jakarta sebagai sistem pendukung utama.
“Kita belum memperhitungkan terkait dengan tarif. Tarif yang sebagaimana yang berlaku saat ini ada dua pola yang diberikan oleh Transjakarta. Pertama adalah layanan BRT dengan tarif Rp 3.500 dan tarif Royal Trans. Tapi itu semuanya sekarang kita kesampingkan dulu,” ujarnya.
Mengatasi Kemacetan Di Jakarta
Untuk mendukung rencana tersebut, fasilitas park and ride akan disediakan di berbagai titik luar Jakarta, agar warga dari luar kota dapat meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum.
Pengembangan Transjabodetabek ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Pemprov DKI dalam menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi, efisien, dan ramah lingkungan.
Selain memudahkan mobilitas harian warga, perluasan ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata atas kemacetan yang selama ini menghantui kawasan Jabodetabek karena paradigma yang ada selama ini bahwa memiliki mobil adalah salah satu ciri dan lambang kesuksesan dan kekayaan.
Uji coba rute Transjabodetabek Blok M – Alam Sutera akan terus dimonitor secara ketat. Jika hasilnya memuaskan, peluncuran resmi akan dilakukan dalam waktu dekat sebagai bagian dari program “quick win” transportasi publik Jakarta.
Perluasan ini lebih dipilih daripada menghilangkan subsidi parkir terselubung terhadap kendaraan roda empat yang telah terjadi selama puluhan tahun. Subsidi parkir terselubung ini terjadi karena salah kaprah istilah parkir yang dipakai seperti kendaraan roda empat dan roda dua sehingga seolah olah yang parkir hanya roda kendaraan saja.
Padahal retribusi parkir selalu berbanding lurus dengan manfaat yang diterima berbeda dengan pajak. Inilah yang menjadi penyebab kemacetan dimana kendaraan roda empat yang menghabiskan volume jalan terbanyak menjadi tidak terlihat sebagai penyebab yang lebih diarahkan pada kendaraan roda dua.
Subsidi terselubung ini terlihat dari tarif parkir kendaraan roda dua adalah Rp 2.000 per jam dengan luas yang didapat kurang dari 1 meter persegi. Sedangkan kendaraan roda empat yang menghabiskan lahan minimal 6 meter persegi hanya membayar retribusi parkir sebesar Rp. 4.000 per jam atau Rp. 666 per jam per meter persegi atau mendapatkan subsidi terselubung sebesar Rp 1.400 per jam per meter persegi.
Tarif yang wajar dan berkeadilan untuk kendaraan roda empat seharusnya adalah Rp. 12.000 per jam. Selisih ini dapat dipakai untuk mensubsidi pemakai transportasi umum. Bahkan retribusi parkir seharusnya lebih tinggi untuk wilayah wilayah yang dilalui oleh TransJakarta, MRT, LRT dan Transjabodetabek. Misalkan wilayah yang berjarak 800 meter dari halte atau stasiun diberikan tarif parkir prmium.
Jam Operasional TransJabodetabek Blok M – Alam Sutera
Lebih jauh, pihaknya belum dapat memutuskan jumlah dan jenis armada yang akan digunakan untuk TransJabodetabek. Adapun jam operasional TransJabodetabek direncanakan dimulai pukul 05.00 hingga 22.00 setiap harinya.
“Armadanya nanti ditetapkan setelah kita melakukan uji coba, bagaimana dari potensi demand-nya, tentu layanan itu akan kita upayakan standarnya sama dengan standar yang ada di TransJabodetabek,” katanya.
“Ini menjadi salah satu bagian yang kita akan survei karakteristik demand-nya seperti apa. Bisa saja pagi jam 05.00 kemudian selesai jam 22.00, karena memang layanan ini diharapkan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas harian di Jakarta, jadi itu yang nantinya masih kita kaji lebih lanjut,” ucapnya.
Dia menyampaikan proses uji coba masih terus berjalan. Adapun peluncuran layanan TransJabodetabek dimulai setelah adanya evaluasi dari hasil uji coba.
“Belum, kan sekarang masih dalam tahapan uji coba dan akan dievaluasi. Kemudian hasilnya akan kami laporkan ke Pak Gubernur untuk kemudian kita bahas bersama untuk ditetapkan. Uji coba terus dilakukan, setelah firm bahwa semuanya itu bisa diluncurkan dengan baik,” katanya.